Patung Garuda Wisnu Kencana yang terhenti pembangunannya sejak peletakan batu pertama tahun 1997 akan kembali dirampungkan dalam waktu tiga tahun mendatang. Patung raksasa ini akan menjadi landmark pariwisata Indonesia di abad modern. Pembangunan mega proyek patung monumental tersebut terhenti sejak 16 tahun silam dan pada Agustus mendatang akan mulai dibangun kembali.
Bila selesai nantinya patung GWK yang megah dan indah akan menjadi patung terbesar dan tertinggi di dunia. Patung ini akan menjulang setinggi 126 meter dengan berat mencapai 3.000 ton dan itu jelas akan mengalahkan Patung Liberty di Amerika Serikat setinggi 93 meter.
Patung Garuda Wisnu Kencana berada di kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, di Jimbaran, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Patung GWK yang megah itu diinisiasi oleh I Nyoman Nuarta, seorang pematung handal Indonesia yang bengkel kerjanya (NuArt Studio) justru bukan di Bali melainkan di kawasan Setra Duta, Sarijadi, Bandung, Jawa Barat.
Pembangunan megaproyek ini melibatkan para ahli dari berbagai latar belakang profesi dan disiplin ilmu. Tentunya patung raksasa ini melalui penelitian dan pengkajian menyangkut berbagai aspek keamanan termasuk memiliki daya tahan terhadap gempa hingga 7,5 SR.
Perampungan GWK nantinya akan menyuguhkan dua patung raksasa, yakni patung Wisnu setengah jadi, dan GWK yang berdiri secara utuh. Patung GWK baru tersebut akan memiliki tinggi 75 meter dengan rentang sayap Garuda hingga 64 meter di atas pedestal setinggi 60 meter. Struktur patungnya dibangun dari bahan tembaga, kuningan, baja, serta pada bagian tertentu dilapisi mozaik emas.
Patung GWK akan mengikat tata ruang hingga jarak pandang 20 km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hinggaTanah Lot. Dari dalam tubuh patung GWK nantinya wisatawan bisa naik hingga setinggi dada menggunakan tangga berjalan. Dari ketinggian di dalam rongga GWK itu wisatawan bisa menikmati keindahan panorama pantai-pantai di Bali, termasuk juga Gunung Agung.
Saat ini sekira 200 pekerja di NuArt Studio milik I Nyoman Nuarta melakukan konstruksi patung yang dibuat dalam irisan-irisan melintang. Setelah selesai bagian-bagian itu akan dikirim ke Bali untuk kemudian dirakit menjadi patung GWK. Sebanyak 13 modul bagian dari mega proyek tersebut mulai dikirim dari Bandung dan diharapkan tiba di Bali pada akhir Juli dan awal Agustus. Biaya pemasangan patung ini mencapai angka Rp157 miliar dan lebih besar dari pembuatan patung GWK sendiri senilai Rp150 miliar. Untuk mengangkut serpihan GWK seberat 3.000 ton ke Bali diperlukan sekitar 400 truk besar yang dilakukan bertahap selama tiga tahun mendatang.
Pembangunan Garuda Wisnu Kencana melibatkan investor dalam negeri yakni Alam Sutra dengan kepemilikan saham 97 persen. Pembangunan akan dimulai pada 23 Agustus 2013. Batu pondasi sebagai tanda pembangunan kembali patung akan ditata sekira 300 meter di selatan lokasi patung GWK sekarang. Patung Wisnu berupa bagian tubuh dan kepala akan dibiarkan seperti sedia kala.
Patung Garuda Wisnu Kencana sendiri diambil dari epos Ramayana dimana diceritakan Dewa Wisnu menunggang di leher Garuda. Diharapkan patung GWK akan menjadi simbol kebudayaan berbasis keseimbangan alam. Hal tersebut selaras dengan konsep Tri Murthi dimana Dewa Wisnu bertugas memelihara alam semesta dan Garuda sebagai kendaraannya merupakan simbol pengabdian tanpa pamrih.
Keberadaaan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana akan menjadi taman wisata sekaligus jendela seni dan budaya negeri ini. Kawasannya secara lengkap berupa kompleks budaya-kesenian, ruang publik, ruang diskursus, dan tentunya tempat wisata seluas 80 hektar. Saat ini Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana mampu menarik kunjungan hingga 3.000 wisatawan setiap harinya. Keberadaan GWK sudah menjadi bagian dari sejarah perjalanan kebudayaan Indonesia dan Bali.
Ketahui lebih banyak tentang Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana di tautan berikut.
Post a Comment